Gear Up: Mata dan Telinga


Gear dibutuhkan untuk mengatur perputaran mesin Anda ketika berkendara, baik motor, mobil, atau bahkan sepeda (yang memiliki gear).

Perpindahan gear dilakukan untuk mempersiapkan kendaraan menghadapi berbagai kondisi jalan. Jika Anda menghadapi jalanan yang curam atau terjal, Anda perlu memindahkan ke gear rendah untuk mendapatkan kendali dan distribusi tenaga yang lebih baik pada kendaraan Anda. Demikian juga jika Anda berada di jalan bebas hambatan, Anda perlu mengatur ulang gear Anda agar dapat melaju dengan cepat.

Seperti halnya jalanan, dalam hidup pun kita memiliki berbagai rintangan yang perlu kita lalui. Ada kalanya jalan hidup kita mengalami tanjakan yang terjal atau turunan yang curam, atau kita sedang berada dalam situasi yang mulus dan lancar. Di mana pun situasi dan kondisinya, Anda perlu bersiap untuk menghadapi ‘jalanan’ hidup Anda. Kalau Anda baru mulai menurunkan gear Anda ketika berada di tengah tanjakan, Anda akan terguling jatuh. Begitu juga jika Anda baru menaikan gear Anda ketika sudah setengah perjalanan yang rata, mungkin engine Anda sudah keburu exhausted.

Keberhasilan Anda dalam menghadapi setiap tantangan tergantung dari seberapa baik Anda melatih panca indra Anda. Anda mungkin saja memiliki mata namun tidak melihat, memiliki telinga namun tidak mendengar, karena Anda tidak melatih panca indra Anda. Panca indra Anda masih kanak-kanak. Berbeda dengan orang dewasa, mereka memiliki pancaindra yang terlatih karena mereka melatih panca indra mereka.

Persiapan Anda dalam menghadapi jalanan kehidupan tergantung dari seberapa dewasanya Anda dalam merespon situasi.
Melatih Mata
The only thing worse than being blind is having sight but no vision. — Helen Keller

Masalahnya bukan Anda memiliki mata atau tidak, namun apakah Anda dapat melihat yang orang lain tidak lihat atau tidak. Dua belas orang melihat hal yang sama, namun memiliki dua respon yang berbeda. Situasi Anda bisa saja sama, namun bagaimana cara Anda melihat menentukan hasil yang jauh berbeda.

Kita sering kali gagal melihat dengan perspektif yang benar karena:

  1. kita terlalu dekat dengan masalah; sehingga kita berusaha sendiri mencari bagaimana solusi atas masalah tersebut.
  2. kita terlalu jauh dengan masalah; kondisi ini membuat kita jadi lebih mudah untuk mengkritik atau menghakimi.
  3. kita menggunakan alat lihat yg salah; melihat tidak dengan perspektif kebenaran.

Melatih Telinga

Bukan soal Anda punya telinga atau tidak, melainkan apakah Anda sekedar mendengar atau menyimak. Menyimak adalah kegiatan mendengar dengan proaktif.

Menyimak adalah yang paling dibutuhkan dalam berkomunikasi, tapi paling jarang diajarkan atau kita belajar. Pada dasarnya kita senang orang lain menempatkan minat kepada kita. Namun ketika mendengarkan, kita menempatkan minat pada orang lain. Makanya hanya orang dewasa yang dapat mendengar dengan baik, karena mendengar bukan tentang diri sendiri, tapi tentang orang lain.
Anda bisa mendengarkan hal yang sama namun karena kemampuan menyimak Anda berbeda, hasilnya pun berbeda.

Banyak masalah yg bisa kita hindari ketika kita dapat menyimak dengan benar.

Mendengar adalah dasar dari proses belajar. Sewaktu Anda berbicara, Anda hanya menyampaikan apa yang Anda sudah ketahui, namun ketika kita mendengar kita menambahkan sesuatu yang kita tidak tahu.
Dibandingkan mata, sudut penglihatan kita terbatas, namun sudut pendengaran kita jauh lebih lebar.

Bahkan iman Anda timbul dari mendengarkan (menyimak) firman Tuhan. Bukan melihatnya.(Roma 10:17)

Tempat Terbaik Melatih Panca Indra

Baru-baru ini saya melihat video dari AFP (Agence France-Presse) mengenai the last Ninja yang ada di Jepang. Kemampuan Jinichi Kawakami ini persis seperti yang ada di cerita-cerita fiksi mengenai ninja. Salah-satu kemampuannya menarik adalah ia dapat mendengarkan jarum yang jatuh di ruangan yang berbeda. Ini adalah kemampuan yang paling sulit tahapannya dalam berlatih ninja. Dikatakan bahwa untuk melatihnya, ia perlu berjam-jam di ruangan yang hening, tenang, sambil mengkonsentrasikan pikiran menatap api lilin di kejauhan.

Sama halnya seperti melatih panca indra Anda. Dibutuhkan kondisi yang tenang untuk dapat melihat dengan benar; dibutuhkan tempat yang tenang untuk dapat mendengar dengan baik. Waktu teduh Anda adalah tempat Anda untuk melatih dan mengatur ulang penglihatan dan pendengaran Anda. Apapun yang terjadi dalam hidup Anda, jangan sampai kehilangan (waktu) ketenangan Anda, karena disitulah Anda mempersiapkan diri untuk menghadapai ‘jalanan’ hidup.