9 Hal Yang Dapat Kita Pelajari Dari Kasus #BacotSispai

Baru-baru ini medsos terjadi sebuah drama yang sempat trending topic di lini masa twitter, dengan judul #BacotSispai. Cerita singkatnya adalah mengenai salah-satu aktifis medsos (celebgram/twit) yang ternyata memiliki banyak hutang dengan orang-orang di sosial media, dan modus ini sudah berjalan sekian tahun. Untuk lebih jelasnya Anda bisa mengikuti perkembangan kasusnya di_sini, atau silahkan cari di twitter dengan hashtag #BacotSispai.

Saya tidak akan membahas mengenai orang ini, justru saya ingin membahas mengenai pinjam-meminjam. Karena saya rasa hampir semua orang pernah melakukan salah-satu dari dua aktifitas ini (meminjam atau dipinjam uang), dan beberapa orang terjebak dalam candu ini. Diantaranya saya sendiri.

Buat peminjam:

  1. jangan pernah meminjam jika tidak memiliki mekanisme pengembalian yang pasti, sumber dana untuk mengembalikan, atau aset yang dapat dijaminkan. Jika Anda meminjam tanpa mekanisme pengembalian, berarti dari awal niat Anda adalah menipu.

  2. Jika Anda tidak punya mekanisme pengembalian atau aset yang dapat dijaminkan, saran saya sebaiknya Anda meminta dari pada meminjam. Setidaknya orang akan memberikan dengan iklas dibandingkan Anda menipu mereka.

  3. Jika Anda tidak dapat dipercaya masalah uang, kecil kemungkinan Anda dapat dipercaya untuk hal lain.

Buat yang meminjamkan:
4. Selama hutang-pihutang masih hukum perdata, dan yang berhutang tidak punya aset, maka ketika meminjamkan uang, Anda sudah siap dengan resiko lost.

  1. Mau menuntut? Itu sama halnya dengan Anda sudah hilang kambing, harus rugi sapi lagi.

  2. Jangan pernah meminjamkan uang dari anggaran tetap (fix expenses) Anda. Karena pihutang resiko lostnya tinggi, cash-flow Anda pun dapat mengalami masalah besar jika meminjamkan menggunakan dana anggaran tetap Anda. Hanya dari dua hal ini Anda dapat mengambil dana untuk dipinjamkan, yaitu: flexible expenses, dan tabungan sekunder Anda.

  3. Dan kalau Anda termasuk yang hobi meminjamkan uang, sebaiknya Anda memiliki anggaran tersendiri untuk PSR (personal social responsibility) atau sedekah. Saya sarankan Anda untuk memiliki alokasi dana untuk ini, karena memberi adalah bagian dari mengatur uang.

  4. Dan jangan pernah meminjamkan uang dengan harapan akan dikembalikan lebih (dengan bunga). Itu namanya Anda sedang ber-investasi, dan Anda sedang berinvestasi pada hal yang buruk. Bukan saja karena ada resiko besar uang Anda hilang, tapi juga karena mengambil untung dari kesulitan orang lain.

  5. [Bonus] Tips dari saya: saya jarang sekali meminjamkan yang, namun kalau sampai terpaksa harus meminjamkan uang, maka saya akan berikan setengah dari yang ingin dipinjam tanpa mengharapkan kembali. Setidaknya dia hanya mengusahakan separuh dari yang dia butuhkan.

Pada akhirnya masalah keuangan bukan soal kita kurang atau berkelebihan uang, tapi soal mengatur uang. Anda akan dibuat repot bahkan kehilangan uang jika Anda tidak mengaturnya dengan bijak.

Anda akan kehilangan hal-hal yang tidak dapat Anda atur dengan baik.