Apa Yang Ada Di Tanganmu?
Dia tidak pernah meminta apa yang tidak Anda miliki. Dia selalu bertanya apa yang ada di tangan Anda. Tongkat? segenggam tepung dan minyak? Jala ikan? Atau hanya sepotong mimpi? Ketika Anda berikan kepadaNya, yang sepotong itu berubah menjadi sebakul, dan sebakul itu pun hanya sisa dari yang melimpah.
Bahkan ketika yang Anda miliki bukan hal yang baik. Mungkin ketakutan, putus asa, atau air mata. Tidak perduli apapun yang Anda miliki, ketika Anda berikan, Dia seperti mesin ajaib yang akan menerima semua itu dan mengeluarkannya menjadi hal yang indah.
Sesi Foto Hari Ini,
adalah sebuah ketakutan tersendiri bagi saya. Dengan kondisi tubuh yang sakit, tekanan yang tinggi, waktu tidur yang kurang, persiapan dan orang yang terbatas, juga objek foto yang paling susah, rasanya ingin melarikan diri. Namun ini semua yang saya punya. Tidak kurang apa lagi lebih.
Pagi datang dengan alaram yang berkali-kali di-snooze. Sepanjang jalan ke tempat pemotretan memungut ceceran semangat dari playlist Spotify.
Kali ini saya datang dengan 120 shoot list yang saya tahu separuhnya saja terlalu ideal untuk terjadi, namun Cipta membuat saya punya harapan. Begitu juga ketika si pacar datang (padahal awalnya tidak berencana akan datang), rasanya separuh bala bantuan telah tiba. Dan begitu Rittar datang bersama Tito (yang awalnya saya pikir hanya Rittar saja yang akan datang), tiba-tiba saya merasa God is good.
tim hari ini.
Hari berakhir dengan datangnya Hengky dan ditutup dengan banyak ucapan terima kasih dari para orang tua. Yes, masalah belum selesai, namun saya tahu saya tidak diijinkan untuk berjalan sendiri.
Anda hanya diminta dari apa yang Anda miliki.