I Love My iCare!
Keuntungan Anda bergabung dalam sebuah komunitas, dalam hal ini iCare, adalah Anda dapat belajar mengasihi orang lain, sekaligus mengijinkan diri Anda menjadi objek dari kasih orang lain. Itu juga yang terjadi di iCare proM.
Ada yang berbeda dengan iCare proM Kamis lalu, karena kami mengadakan potluck dalam rangka Thanksgiving. Ide ini sebenarnya bisa dibilang mendadak, karena persiapannya hanya 2 hari, itupun tidak ada persiapan yang khusus selain disampaikan dalam group kalau akan mengadakan Thanksgiving dan mengundang beberapa iCare yang mungkin mau join. Dari beberapa ajakan yang disampaikan, hanya satu iCare yang akhirnya join, yaitu iCare-nya ko Eddy.
Biasanya saat iCare, saya jarang sekali meminta anggota untuk membawakan konsumsi, kecuali ketika pas saya berhalangan untuk hadir. Itu pun saya hanya memberanikan diri untuk meminta tolong pada teman-teman core team iCare. Namun kemarin, seolah semua orang ingin terlibat untuk membawa makanan, padahal saya tahu kebanyakan dari mereka berangkat langsung dari kantor mereka ke iCare. Awalnya yang saya berpikir kami akan kekurangan makanan, namun yang terjadi sebaliknya, 27 orang makan sampai kenyang, pulang dengan bekal, plus sisa 2 bakul roti isi ikan (baca: panada). :D
Dari 27 orang yang hadir, terdapat 7 orang baru, yang lucunya satu dari mereka adalah orang yang kami semua tidak kenal. Namanya Jonathan, tujuan awal dia datang ke Plaza Semanggi untuk nonton film “Srikandi” bareng Ahok, namun sayangnya berakhir dengan duduk makan di iCare proM. Pelaku pengajakan ini adalah Mauly, yang melihat satu orang yang kebingungan diantara krumunan orang yang menunggu Ahok, lalu tanpa sungkan dan canggung mengajak Jonathan untuk ikutan iCare. Mereka baru berkenalan 15 menit sebelum iCare. Saya harap Jonathan tidak kecewa karena tujuannya datang ke Plaza Semanggi untuk ketemu Ahok malah berakhir dengan bertemu Joh dan iCare ProM nya ;D
iCare Thanksgiving dimulai dengan sebuah game, “What Your Story?”, yaitu memperkenalkan diri dengan cara bercerita yang berbeda dan menarik. Karena semua orang punya cerita, cerita sederhana yang mungkin dapat menginspirasi orang lain dan mengubah hidup mereka.
Tiga hal yang saya belajar dari iCare Thanksgiving kemarin:
- Jangan sungkan untuk meminta keterlibatan orang lain, karena itu berarti memberikan mereka kesempatan untuk perduli terhadap orang lain.
- Jika Anda perduli, Anda akan fokus kepada kebutuhan orang lain dibandingkan rasa sungkan atau asing. Anda akan dengan mudah untuk mengajak orang baru karena Anda sendiri merasakan hal yang baik dari komunitas tersebut. Demikian juga yang diajak, mereka akan percaya dan terbuka terhadap komunitas kita karena melihat bukti dari gerak-gerik kita.
- Untuk membangun komunikasi yang bagus, Anda bukan dituntut untuk lebih pandai berbicara. Sebaliknya, Anda dituntut untuk lebih pandai mendengarkan. Sebelum orang mau mendengarkan cerita Anda, mereka mau Anda mendengarkan cerita mereka.