Anda Tidak Perlu Dibayar Untuk Bekerja
Judul ini mungkin terlihat kontroversi, namun ini merupakan tanggapan atas artikel yang tanpa sengaja saya temukan pada timeline Facebook saya, judulnya, "Kantor Tak Membayarmu Buat Bekerja Lebih Dari 8 Jam. Masih Mau Ngurus Kerjaan Siang-Malam?".
Membaca artikel ini membuat saya tertegun lama dan tertawa sendiri. Saya cuma sempat mengomentari, “lakukan persis seperti yang disarankan oleh artikel ini, dan Anda akan tahu mengapa banyak perusahaan lebih menghargai SDM asing ketimbang lokal". Atau mungkin tulisan ini bertujuan agar Anda gagal berkarir.
Judul dari artikel ini seolah ingin mengatakan untuk apa bekerja siang malam karena Anda hanya dibayar untuk bekerja 8 jam?
Ini tepat jika Anda tidak ingin hidup yang lebih baik, karena salah-satunya Anda tidak punya alasan untuk minta naik gaji.
Ambil contoh, saya digaji 5 juta untuk mengerjakan pekerjaan saya dengan score 500 dalam waktu kerja 8jam sehari, 5 hari seminggu. Menyelesaikan pekerjaan saya sebaik-baiknya dengan score 500 dan tepat waktu bukan alasan yang masuk akal untuk menaikan gaji saya, karena memang saya dibayar untuk melakukan pekerjaan tersebut. Namun sebaliknya, memberikan hasil yang lebih dari yang diminta, menunjukan bahwa saya pantas menerima lebih.
Selain itu saya bekerja sekeras-kerasnya, sebaik-baiknya, bukan karena bos, atau keadaan lingkungan, atau kondisi kantor saya. Namun karena siapa diri saya. Selama tindakan saya berdasarkan kondisi lingkungan, selamanya saya akan menjadi follower, hidup yang ditentukan dari keadaan saat ini. Jika tindakan saya hanya berdasarkan keadaan saat ini, maka saya bukan orang merdeka yang memiliki pilihan untuk menentukan masa depan saya sendiri (tapi ditentukan oleh keadaan).
Selalu ada dua sisi...
Pertama, harus kita sadari bahwa bekerja itu bagian dari kehidupan, sama halnya seperti keluarga. Bekerja itu lebih dari sekedar tugas yang dilakukan untuk mendapatkan uang. Bekerja adalah cara Anda untuk menghargai waktu yang Anda miliki dan memaknai hidup agar memiliki arti bagi diri sendiri dan orang lain (termasuk keluarga).
Memangnya saat Anda tidak bekerja dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga, itu artinya Anda lebih menyayangi mereka?
Faktanya, jika Anda tidak bekerja, Anda justru sedang mengabaikan keluarga dengan bersikap tidak bertanggung jawab.
Kedua, bekerja adalah bagian dari eksistensi, aktualisasi, dan implementasi diri Anda.
Pernah dengar ungkapan, "Orang yang tidak bekerja janganlah ia makan..."?
Makan adalah bagian penting dari hidup, sama pentingnya dengan bekerja. Jadi saat Anda tidak bekerja, sama saja dengan Anda akan mati. Bukan karena Anda tidak dapat uang untuk beli makan, tapi karena Anda tidak bertumbuh dan bergerak ke arah yang lebih baik. Mahluk yang berhenti untuk bertumbuh sama halnya dengan mati. Jadi kalau bekerja tidak menjadikan diri Anda lebih cerdas, lebih bijak, lebih terampil, lebih sejahtera, maka Anda sesungguhnya hanya membuang waktu di tempat kerja. Membuang hidup Anda.
Itu sebabnya Anda perlu bekerja pada bidang yang tepat yang sesuai dengan passion Anda. Saya bersyukur bertemu dan bekerja dengan orang-orang yang sadar tujuan mereka, memiliki passion, sehingga tidak perlu perintah agar mereka memberikan extra-miles mereka. Saat hasil pekerjaan mereka tidak maksimal, mereka sendiri yang kecewa, karena pekerjaan tsb merepresentasikan diri mereka. Pencapaian yang mereka lakukan bukan sebagai pembuktian pada orang lain, namun pada diri mereka sendiri. Dan saat saya memberikan tugas pekerjaan yang lebih, bukan karena perusahaan tidak mampu menambah pegawai baru, namun karena perusahaan mempercayai kemampuan mereka. Saya tidak mungkin mempercayakan Anda membawa mobil saya kalau saya tahu Anda tidak dapat menyetir dengan baik.
Jadi kalau Anda berpikir bekerja adalah beban, hitung-hitungan, sesuatu yang terpaksa Anda lakukan untuk membayar tagihan bulanan, Anda akan sangat setuju sekali dengan tulisan di artikel tsb. Tulisan tsb adalah racun bagi orang yang ingin hidup.