Knowledge Requires Action

Knowledge-Requires-Action

Tahukah Anda bahwa mempelajari Alkitab bisa berbahaya? Bahkan mendatangkan bencana bagi Anda dan orang disekitar Anda.

Alkitab ditujukan bukan untuk sekedar menyampaikan informasi. Ini bukan brosur atau koran yang baik bila Anda ketahui isinya. Kebenaran adalah tentang transformasi, bukan hanya informasi.

Everyone who hears Reviews These words of mine and puts them into practice is like a wise man who built his house on the rock” (Matius 7:24 NIV). Jelas di sini bahwa menerapkan Firman Tuhan menjadi sangat penting dan mendasar, karena bila tidak, Anda akan mengalami bencana. Seperti membangun rumah di atas pasir — cepat atau lambat Anda akan mendatangkan bencana bagi diri Anda dan orang-orang yang tinggal di dalam rumah tersebut.

Berikut 4 alasan mengapa kita perlu mengaplikasikan Kebenaran dalam hidup kita:

1. Pengetahuan tanpa tindakan menghasilkan penolakan.
“…supaya mereka melihat PERBUATANMU yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16). Tuhan menginginkan agar tindakan kita berbicara jauh lebih nyata dari perkataan kita. Kalau kita hanya membagikan apa yang kita ketahui tanpa mencoba untuk membuktikan kebenaran dari pengetahuan tersebut, kita tidak berbeda dengan para motivator.

Itu sebabnya banyak yang menolak Kebenaran, karena mereka tidak melihat apa yang kita katakan, tapi apa yang kita perbuat. Kita sudah punya banyak motivator, yang kita perlukan saat ini adalah orang-orang yang mengaplikasikan Kebenaran, orang-orang yang bersaksi mengenai Kebenaran yang dialaminya.

2. Pengetahuan tanpa tindakan menghasilkan kesombongan.
Orang-orang yang mulai ditolak karena perkataannya tidak sesuai dengan tindakannya, cendrung mulai menghakimi orang lain berdasarkan apa yang mereka ketahui. Apa lagi jika pengetahuan mereka berdasarkan Alkitab. Orang-orang seperti ini akan dengan mudah menghakimi orang lain, dan jika mereka tidak pernah mengambil langkah ekstra untuk menerapkan Kebenaran dalam hidup mereka, mereka akan menjadi sombong dan menilai diri sebagai yang paling benar.

“…Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.” (1 Korintus 8:1). Sebaliknya, kasih selalu berusaha untuk membuktikan dibanding sekedar berbicara.

Orang yang paling mudah menghakimi adalah orang yang paling sedikit mengaplikasikan pengetahuannya.

3. Pengetahuan tanpa tindakan adalah penipuan.
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yakobus 1:22). Anda baru disebut jujur jika Anda membagikan apa yang sudah Anda lakukan, dibandingkan apa yang baru Anda ketahui.

Bagaimana mungkin Anda bisa menceritakan suasana di kantor saya jika Anda belum pernah berkunjung ke kantor saya? Bagaimana mungkin Anda bisa bersaksi jika Anda belum mengalaminya sendiri?
Kita tidak diminta menjadi pengarang hidup, namun menjadi saksi hidup — orang yang benar-benar melihat dan mengalami hidup itu sendiri. Demikian kita membuat hidup kita bertumbuh dan memiliki pengaruh bagi komunitas kita.

4. Pengetahuan tanpa tindakan membuat Anda tidak bertanggungjawab.
Remember, it is sin to know what you ought to do and then not do it” (James 4:17 NLT). Ketika kita mulai mempelajari Kebenaran, Tuhan mulai menunjukkan bidang kehidupan kita yang perlu diubah. Kita jadi tahu mana pola pikir dan kebiasaan lama kita yang salah. Namun tahu saja tidak mentransformasi kehidupan Anda menajdi lebih baik, justru Anda sekarang jadi memiliki tanggung jawab untuk mengubah pola dan kebiasaan lama Anda.

Saya jadi teringat dengan quote-nya uncle Ben di Spiderman, “With great power comes great responsibility”. Kebenaran menjadi berkuasa begitu Anda mengambil tanggung jawab untuk mengaplikasikannya ke dalam hidup Anda.

Begitu juga dalam Anda bekerja atau dikeluarga. Mulai untuk mengaplikasikan apa yang Anda yakini, maka Anda akan dihormati. Kalau Anda diinjak-injak orang, coba cek kembali bagaimana Anda memperlakukan Kebenaran.

Joh Juda

Read more posts by this author.

Subscribe to

Get the latest posts delivered right to your inbox.

or subscribe via RSS with Feedly!