New Normal: Community Selling

63CE91DD-4AD8-4436-8068-7D4C501D1FE2
Saya baru saja baca bahwa korban meninggal akibat covid di kota Wuhan bertambah lagi. Ini kota pertama dan sampai sekarang masih belum selesai. Belum lagi dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan virus ini sudah bermutasi gila-gilaan.

Terlepas dari data tersebut adalah kasus baru atau atau data yang terlambat dilaporkan, ini mengkonfirmasi perkiraan saya bahwa kondisi saat ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat (bahkan tidak dalam tahun ini), justru yang terburuk masih belum terjadi. Krisis di depan mata, apa lagi perlahan angka kriminalitas meningkat (sudah bisa ditebak karena sebentar lagi hari raya dan banyak orang yang tidak punya duit).

Saya tidak tahu bagaimana kondisi Anda saat ini, karena kita biasanya hanya berbagi hal remeh-temeh secara online (karena biasanya kita hanya tahu kondisi sesungguhnya seseorang ketika bertemu secara langsung), namun saya yakin pasti ada beberapa dari antara kita atau mungkin keluarga kita mulai terkena dampak finansial dari pandemik ini. Saya tidak ingin kita menjadi orang-orang yang ignoren di dalam komunitas-komunitas atau group chat kita, yang pura-pura tutup mata dalam situasi saat ini, atau hanya jadi teman ketika situasi baik.

Jadi yang bisa saya sarankan dan dorong adalah:

1. Mulai untuk pikirkan dan berjualan dari rumah (home industry)

Terlepas dari Anda masih WFH, mungkin masih terima gaji, mungkin masih belum kena pemotongan gaji, tapi sebaiknya punya bisnis sambilan, bisnis yang bisa dilakukan dari rumah. Micro industry ini yang terbukti bisa menyelamatkan kita dari krisis 2008 dan 1998 (walaupun disebutkan krisis yang akan kita hadapi bahkan jauh lebih besar dari Great Depression 1930). Seperti layaknya krisis, ada bisnis yang naik dan ada yang turun, namun ada juga yang punah. Jadi langkah ini adalah survival mode.

2. Jadi bagian dari community selling;

Artinya kita saling support untuk bisnis teman-teman kita, keluarga kita, komunitas kita. Jangan minta diskon apa lagi gratis. Kalau bisa bayar lebih. Saling refrensikan ke teman-teman kita, saling beli barang dagangan. Ini kita hampir kembali ke jaman barter, cuma sedikit lebih baik.

3. Mulai jual barang-barang konsumtif kita saat ini,

jadikan barang-barang non esensi menjadi uang cash. Selain itu perketat pengeluaran, sebisa mungkin perbanyak source stream income (walaupun memang cukup sulit dalam kondisi saat ini).

4. Saling cek kondisi teman dan keluarga Anda secara berkala

Satu hal yang saya sadari dalam situasi saat ini adalah relationship kita (khususnya komunikasi non verbal) jadi berkurang dan ini bisa berbahaya, karena bagi yang sedang bermasalah dan tinggal sendiri mereka bisa depresi. Luangkan satu hari untuk walk with one dengan mereka, sekedar menelpon menyapa dan bertukar kabar. Buat yg punya masalah, jangan diam, ayok berbagi.

N.b
Mengenai community selling ini sebenarnya sudah banyak bermunculan di grup-grup WhatsApp atau Line. Mulai dari menawarkan PO makanan rumah atau kue. Kalau Anda punya usaha serupa, Anda bisa saling bertukar informasi.
Terinspirasi dari teman-teman di Gading Serpong, kami berinisiatif untuk membuat kumpulan kuliner rumahan daerah Kelapa Gading dan sekitarnya.

Di link_ini silakan masukkan usaha Anda yang nantinya akan dikompilasikan dalam bentuk pdf. Begitu selesai pdf akan dikirimkan ke masing-masing dan bisa dibagikan ke keluarga dan kerabat.

Joh Juda

Read more posts by this author.

Subscribe to

Get the latest posts delivered right to your inbox.

or subscribe via RSS with Feedly!