#ilovemychurch: 5 Tips to Become Great Volunteer

ilovemychurch-5-Tips-to-Become-Great-Volunteer

Gagalnya sebuah gereja bukan karena diisi oleh orang-orang tidak benar, tapi karena orang-orang benar berhenti menyayangi gereja. Mereka berhenti untuk terlibat dan bertindak. Banyak yang lebih memilih untuk melipat tangan atau hanya menerima dan menerima. Padahal alkitab dengan jelas mengatakan bahwa hanya orang yang memberi yang akan menerima. Jadi jika Anda tidak terlibat aktif dalam memberikan waktu Anda, tenaga Anda, uang Anda, patut disayangkan Anda tidak akan menerima segala keuntungan yang sudah Tuhan sediakan bagi Anda.

Salah-satu bentuk nyata Anda mengasihi gereja Anda adalah dengan turun tangan dan terlibat dalam gereja Anda, dan berikut beberapa tips agar Anda menjadi volunteer yang hebat di gereja Anda:

1. ACCEPTANCE.
salah-satu langkah pertama dalam mencintai adalah penerimaan. Akan susah untuk kita dapat menerima jika kita masih memiliki ekspektasi-ekspektasi yang tidak tepat terhadap komunitas kita. Selama Anda masih ada di bumi, akan selalu ada kekurangan demi kekurangan yang Anda akan dapati, dan kalaupun Anda dapati sebuah gereja yang sempurna, mungkin gara-gara Anda masuk menyebabkan gereja tsb menjadi tidak sempurna. Jadi set ekspektasi Anda dengan tepat terhadap komunitas atau gereja Anda dan terima segala kekurangannya. Gereja lokal pada akhirnya seperti kita memilih pasangan untuk menikah. Anda pilih dan Anda setia di dalamnya. Anda tidak dapat mengembalikannya ketika tidak cocok dengan Anda, dengan cara tersebut Anda akan bertumbuh dan merasakan manfaat dari komunitas.

2. INITIATIVE.
Jangan tunggu sampai Anda ditawari pelayanan oleh kordinator atau gembala Anda, tapi inisiatif untuk mengajukan diri Anda. Cari tahu informasi sebanyak mungkin mengenai pelayanan yang ingin Anda ambil, cari tahu ke mana harus mendaftar dan apa saja syaratnya. Beberapa gereja mewajibkan beberapa syarat dan prosedur tertentu sebelum Anda terlibat dalam pelayanan. Jangan mengeluh, just do it. Karena syarat tsb untuk memperlengkapi Anda dalam tugas-tugas pelayanan yang Anda jalankan. Selain itu memang Anda yang memerlukan pelayanan sebagai sarana untuk membuat Anda bertumbuh, berkembang, sekaligus menjaga kehidupan Anda.

3. Find out the PURPOSE before the task.
Dengan mengetahui tujuan pelayanan Anda dengan jelas, akan membantu Anda bertahan dalam tantangan dan gesekan. Tujuan juga membuat Anda melakukan pelayanan Anda lebih maksimal dan berdampak bagi banyak orang. Tidak sekedar to-do yang Anda lakukan di waktu senggang Anda.

4. Not Because It Is Easy.
Banyak orang memilih pelayanan karena itu mudah bagi mereka dan tidak menyita banyak waktu mereka, namun itu keliru. Pelayanan haruslah sesuatu yang dapat mengembangkan potensi dan passion Anda, dengan cara itu Anda akan lebih bergairah ketika terlibat dalam pelayanan di gereja atau komunitas Anda. Kalau sebuah pelayanan tidak membuat Anda menjadi orang yang lebih baik, tidak membuat Anda lebih tajam, mungkin Anda sedang melakukan kegiatan mengisi waktu, dan itu sama halnya dengan liburan.

5. INSPIRATIONAL.
Pada akhirnya pelayanan Anda harus membawa dampak bagi orang lain. Apa yang Anda lakukan dapat menginspirasi orang lain, maka dari itu Anda tidak dapat melakukannya dengan sembarangan. Itu sebabnya tidak relevan jika pelayanan harus di sebuah bidang tertentu di depan panggung. Anda bisa saja melayani dari atas panggung namun tindakan Anda tidak menginspirasi. Sebaliknya, seseorang yang melakukan tindakan sederhana seperti mengantar jemput, mendoakan orang, dapat menginspirasi orang lain untuk mencintai gereja dan terlibat dalam gereja.

God doesn’t call the qualify, He qualify the call.

Joh Juda

Read more posts by this author.

Subscribe to

Get the latest posts delivered right to your inbox.

or subscribe via RSS with Feedly!