Living Witness: #BeaHero!

Living-Witness-BeaHero

Memperingati hari pahlawan 10 November, lini masa ramai dengan hashtag #BeaHero. Isinya adalah kisah orang-orang yang paling berpengaruh dalam hidup kita. Pertanyaan yang sama juga yang saya lontarkan di iCare proM kemarin malam, siapa orang-orang yang paling berpengaruh dalam hidup Anda? Coba pikirkan sejenak sebelum melanjutkan membaca.

Ada yang menjawab, orang yang dengan setia mengajak mereka ke gereja. Ada yang menjawab, orang yang dengan setia memberikan tumpangan. Ada juga yang menjawab, orang yang selalu bercerita tentang hidup mereka. Orang-orang ini yang membawa mereka yang ada di dalam iCare proM untuk bertemu Kristus, dan menjadikan mereka ada sebagaimana mereka ada pada saat ini.

Satu kesamaan dari ‘hero-hero’ ini, yaitu mereka melakukan hal yang sederhana, mudah, dan mungkin terlihat kecil. Bukan khotbah dari atas mimbar atau mujizat kesembuhan yang mengubah hidup orang — mungkin itu bisa menjadi wake-up call, namun hal-hal kecil dan sederhana yang memiliki pengaruh besar dalam hidup kita.

Hero bukan orang-orang yang melakukan hal-hal luar biasa atau super. Namun orang-orang yang tidak ignoren terhadap orang lain. Mereka selalu berinisiatif untuk bertindak walaupun kecil dan sederhana. Mereka perduli dan tidak cuek, yang merasa bertanggung jawab untuk melakukan sebuah tindakan yang sedikit berbeda dari kebanyakan orang lain.

“A hero is someone who understands the responsibility that comes with his freedom.” — Bob Dylan
Bagaimana caranya?

Membangun komunikasi yang baik.

Apakah anda tahu masalah terbesar manusia? Mungkin Anda menebak kelaparan? Kemiskinan? Atau kebodohan?

Mengutip tulisan Dale Carnegie pada 1963, bahwa masalah terbesar yang kita hadapi sehari-hari adalah berurusan dengan orang lain.

Untuk dapat mengatasi kelaparan, kemiskinan, atau kebodohan, pertama-tama Anda perlu berurusan dengan orang lain. Untuk dapat menyapaikan kabar baik, Anda perlu berurusan dengan orang lain. Dan kunci agar kita dapat berurusan dengan baik, adalah mampu berkomunikasi dengan baik.

Living-Witness-BeaHero2
source Linkedin.

Berdasarkan data yang dikeluarkan linkedin.com, 10 soft-skill yang perlu dikuasai untuk meningkatkan karir para profesional muda, komunikasi adalah yang menempati urutan pertama. Bahkan tiga urutan teratas adalah soft-skill yang mengharuskan kita berurusan dengan orang lain. Masalahnya kita sering sekali menemukan orang-orang yang tidak mampu berkomunikasi dengan baik, entah itu secara lisan maupun tulisan.

Banyak orang yang tidak tahu bagaimana memulai memperkenalkan diri melalui email dengan baik. Banyak orang yang tidak tahu bagaimana membalas Whatsapp dengan tepat. Banyak orang yang tidak tahu bagaimana membuka percakapan sederhana ketika bertemu orang baru. Padahal Anda membutuhkan semua kemampuan tersebut agar dapat berurusan lebih baik dengan orang lain.

Komunikasi perlu dipersiapkan, perlu dibangun, perlu untuk dipelajari secara khusus. Walaupun beberapa orang terlahir dengan bakat berkomunikasi, namun kita perlu meluangkan waktu dan tenaga untuk dapat mahir melakukannya. Karena, “…Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya…” (2 Tim 4:1–2), banyak atau sedikit kesempatannya, pada satu orang atau di depan banyak orang; Anda harus cakap berkomunikasi.

Karena bisa jadi hanya satu kesempatan, satu momen sederhana, satu tindakan kecil yang perlu Anda lakukan, namun Anda melewatkan untuk menjadi hero dalam hidup seseorang.

Joh Juda

Read more posts by this author.

Subscribe to

Get the latest posts delivered right to your inbox.

or subscribe via RSS with Feedly!